Model 7S McKinsey adalah sebuah alat yang digunakan untuk menganalisa aspek internal suatu organisasi. Kerangka McKinsey 7-S merangsang setiap bagian dalam organisasi bekerja lebih harmonis. Model ini dikembangkan pada akhir 1970-an oleh Tom Peters bersama Robert Waterman dan Julian Philips. Mereka juga di bantu oleh RIchard Pascale dan Anthony G Athos. Model 7S McKinsey mengidentifikasi 7 (tujuh) elemen internal organisasi apakah mereka selaras secara efektif mancapai keberhasilan organisasi sesuai tujuan yang disasarkan. Gambar di bawah merupakan ilustrasi bagaimana setiap elemen ‘S” menjadi satu kesatuan di dalam menciptakan efektifitas organisasi.

  1. StrategyStrategi merupakan suatu rumusan terencana organisasi sebagai upaya mempertahankan dan atau menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan di suatu industri.
  2. Structure (Struktur). Struktur organisasi perusahaan mengatur sistem kerja, komunikasi, wewenang dan tanggung jawab serta pendelegasian tugas atau wewenang kepada unit kerja atau orang-orang tertentu untuk mencapai sasaran organisasi.
  3. Systems (Sistem). Seperangkat tata kelola untuk menjamin proses kegiatan dan prosedur perusahaan. Melaui sistem terstruktur, maka kegiatan operasional sehari-hari dan pembuatan keputusan dalam perusahaan dapat berjalan lebih efektif.

3S (:strategy, structure dan system)di atas merupakan kategori hard elements. Adapu soft elemen terdiri dari 4s berikut :

  1. Skills (Keterampilan). Kapabilitas, kompetensi atau kemampuan nyata yang dimiliki karyawan. Perusahaan membutuhkan orang orang yanh memiliki skill. Skill akan menjadi hagian krusial karyawan, sehingga kinerja dan atau sasaran tugas diselesaikan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Tentu ini akan sangat membantu perusahaan dalam mencapai visi atau sasarannya.
  2. Staff. Staff atau biasa disebut karyawan merupakan orang-orang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam konteks instrumen ini akan berkaitan dengan bagaimana proses seleksi, rekrutmen, pelatihan, program motivasi serta penghargaan.
  3. Style (Gaya Kepemimpinan). Style ini berkaitan dengan gaya kepemimpinan manajemen yang digunakan dalam mempengaruhi bawahan serta mengendalikan organisasi untuk mencapai sasaran perusahaannya.
  4. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan). Standar ataupun norma-norma yang menjadi panduan perilaku bagi semua karyawan dan manajemen perusahaan. Ini merupakan nilai inti organisasi dan mencerminkan etos kerja secara umum.

4S  soft elements di atas merupakan element yang relatif lebih sulit dideskripsikan, kurang nyata dan dipengaruhi budaya.

Model Analisis McKinsey 7S ini, Tom Peters dan Robert Waterman dkk, menekankan bahwa keselarasan ketujuh elemen tersebut dalam organisasi merupakan faktor kunci keberhasilan sebuah perusahaan.

Model McKinsey 7S ini dapat diterapkan pada berbagai situasi dan merupakan sebuah alat yang sangat baik dalam:

  • merancang bentuk suatu organisasi
  • meningkatkan kinerja organisasi
  • menguji faktor-faktor perubahan pada organisasi
  • menyelaraskan departemen dan proses selama akuisisi dan merger
  • menentukan strategi yang terbaik untuk organisasi

Berikut cara menerapkan Model 7S Mckinsey yang efektif bagi perusahaan :

  • Identifikasi area yang tidak selaras secara efektif. Tujuan Anda adalah untuk melihat elemen 7S dan mengidentifikasi apakah mereka secara efektif dan selaras satu sama lain. Anda harus mencari celah, ketidakkonsistenan, dan kelemahan di antara hubungan unsur-unsur tersebut
  • Tentukan desain organisasi yang optimal. Dengan bantuan dari manajemen puncak, tentukan desain organisasi yang efektif yang ingin Anda capai. Dengan mengetahui keselarasan yang diinginkan, Anda dapat menetapkan tujuan dan membuat rencana aksi yang tepat.
  • Tentukan di mana dan perubahan apa yang harus dilakukan. Rencanakan tindakan Anda, yang akan merinci area yang ingin Anda selaraskan dan bagaimana Anda ingin melakukannya.
  • Buat perubahan yang diperlukan. Perubahan yang dilaksanakan dengan baik akan memiliki dampak positif bagi perusahaan. Oleh karena itu, Anda harus mencari orang-orang di perusahaan Anda atau menyewa konsultan yang paling cocok untuk menerapkan perubahan.
  • Terus tinjau 7S. Peninjauan ulang secara terus-menerus dari setiap area sangat penting karena 7 elemen tersebut bersifat dinamis dan berubah secara konstan. Perubahan dalam satu elemen selalu memiliki efek pada elemen lain dan memerlukan penerapan desain organisasi baru.

Dalam menerapkan 7s ini, perusahaan memungkinkan melakukan perubahan-perubahan dapat mencakup restrukturisasi, proses baru, penggabungan organisasi, sistem baru, dan perubahan kepemimpinan. Tentu bahwa peruhahan akam disesuaikan dengan permasalahan atau kepentingan dengan mengikuti langkah mendasar dinatas.